Karena Liverpool Punya Sejarah Panjang

CLUB Liverpool memiliki sejarah panjang di kancah sepakbola Inggris dan Eropa. Klub berusia 121 tahun ini telah lima kali menyabet trofi Liga Champions dan 18 kali menjadi juara Liga Primer Inggris. Klub yang bermarkas di di Stadion Anfield ini juga banyak melahirkan para legenda sepakbola.

Liverpool dapat disebut mewakili kekuatan sepakbola Inggris. Klub berjuluk The Reds ini telah menorehkan sejarah kejayaan baik di level Eropa maupun kompetisi domestik.

Liverpool adalah klub pemegang gelar Liga Champions terbanyak di Inggris atau ketiga setelah Real Madrid dan AC Milan. di kompetisi domestik Liverpool telah 18 kali meraih gelar juara Liga Inggris.

Sepanjang sejarahnya, Liverpool telah melahirkan banyak legenda sepakbola. Di antaranya adalah Ian Rush. Ia bergabung bersama Liverpool pada 1980 dan dikenal sebagai penyerang yang tajam.

Nama Kenny Dalglish juga sangat melekat dengan klub Liverpool. Ia menapaki masa kejayaan bersama Liverpool di era 1970-an dan 1980. Dalglish merupakan pemain pertama yang bisa mencetak 100 gol di Liga Inggris dan Liga Skotlandia.

Legenda hidup yang hingga kini masih bermain bersama Liverpool adalah Stevan Gerrard. Pemain berusia 33 tahun ini telah bermain di Liverpool sejak 1997. Dia sudah menyumbangkan beberapa gelar juara, termasuk juara Liga Champions.

Selain menjadi kapten Liverpool, Gerrard juga dipercaya mengenakan ban kapten untuk timnas Inggris. Bersama timnas Inggris, dia telah tampil sebanyak 96 kali dan mencetak 19 gol.

Beruntung Cuma 2-0
Liverpool FC berhasil menang 2-0 atas Indonesia XI pada laga persahabatan, Sabtu, 20 Juli 2013. Meski margin skor tidak terlalu jauh, namun manajer Brendan Rodgers mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya.

Pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Philippe Coutinho berhasil membobol gawang Kurnia Meiga lebih dulu saat laga baru berjalan 9 menit. Sebelum digandakan Raheem Sterling empat menit jelang bubaran.

Permainan Liverpool sendiri sebenarnya tidak terlalu menawan. Beberapa kali umpan dan eksekusi akhir pemain-pemain The Reds kerap tak menemui sasaran. Meski begitu, sang manajer tetap tersenyum puas.

"Secara keseluruhan kami puas dengan penampilan tim malam ini. Kami mampu mengembangkan kondisi fisik meski berada di iklim yang lembab," ujar Rodgers pada jumpa pers usai laga.

"Kita mencoba satu-dua gaya permainan  baru. Anak-anak juga mampu bermain dengan passion dan intensitas yang tinggi. Saya tak bisa meminta lebih dari tim saat ini," lanjutnya.

Saat sedang unggul satu gol, Rodgers langsung melakukan perubahan besar di menit ke-64. Terhitung sekitar delapan pergantian dilakukan. Saat itu, pemain-pemain macam Sterling, Fabio Borini sampai Martin Kelly dimasukan.

Menurut Rodgers, hal itu adalah salah satu taktik yang memang disiapkan oleh Liverpool selama pramusim. "Karena masih awal pramusim, kami masih membangun fisik para pemain," jelasnya.

"Sulit bermain 90 bahkan 75 menit di awal persiapan seperti ini. Di pramusim kami akan terus menambah waktu permainan, jadi pada akhir pramusim nanti para pemain sudah fit. Memang ini strategi untuk mengasah kondisi pemain," lanjutnya memaparkan.

Setelah melakoni laga di Indonesia, Liverpool direncanakan langsung terbang ke Melbourne, Australia, dan setelah itu melanjutkan rangkaian tur Asia mereka di Bangkok, Thailand, sebelum kembali ke Eropa. (*)

Baca Juga :